BAB II
PEMILIHAN DAN URAIAN
PROSES
Dalam menentukan pemilihan proses
dari prarencana pabrik ini maka perlu peninjauan terlebih dahulu terhadap
proses – proses yang ada. Proses – proses ini kemudian dibandingkan satu sama
lain sehinga diperoleh suatu proses yang
tepat.
2.1 Proses
Pembuatan Pulp
Proses pembuatan pulp ialah
pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh
karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang
diperoleh tidak berubah warna selama pemakaian. Pada dasarnya proses pembuatan
pulp dapat dibagi atas 3 cara, yaitu : proses mekanis, proses kimia dan proses
semi kimia, (Casey, 1980)
2.1.1
Proses Mekanis
Prinsip pembuatan pulp mekanis
ini adalah dengan menguraikan serat yang ada didalam kayu secara paksa. Pada
proses ini umumnya dipakai kayu yang lunak karena tidak melibatkan bahan kimia.
Pertama – tama kayu dikuliti lalu dipotong – potong dan kemudian dihancurkan
sehingga berbentuk chip. Selanjutnya bahan baku digiling dalam keadaan basah,
maka serat – serat akan terlepas, kemudian disaring sehingga selulosa terpisah
dari senyawa lain.
Umumnya pulp yang dihasilkan
digunakan untuk pembuatan jenis – jenis kertas yang bermutu rendah. Keuntungan
dari proses ini adalah biaya produksinya yang rendah, (Casey, 1980)
2.1.2 Proses
SemiKimia
Prosesinimerupakangabungandariprosesmekanikdankimia.Tahap
awal
dari proses iniyaitu
pengolahan bahan
baku
dengan menggunakanbahan kimia
untuk memutuskan ikatan lignin,
selulosa dan
sebagainya, contoh
dari prosestersebutyaituprosespemasakanpulpmenggunakanNa2SO3 yang mengandung larutanbuffer.larutanbufferberfungsimencegahkorosi,menaikkan rendemen,danmengurangiwaktupemasakan.Bufferyang biasadigunakanyaitu
NaHCO3.Bufferinidigunakankarenamenghasilkanwarnapulpyang lebihbaik
danpemakaianbahankimiayang
lebihsedikit. Prosessemikimialainnyaberupa prosesalkalidinginyaituperendamanbahanbakudalamlarutanNaOHpada suhu kamardan
tekananatmosfer.
2.1.3 ProsesKimia
Pembuatan
pulpdengan
menggunakan
proses kimia berguna untuk merusakdanmelarutkan zatpengikatseratsepertilignin,pentosa danlainnya denganmenggunakanbahankimia.Proses yangdilakukanmengunakansuatu
proses pemasakan
bahan baku
di dalam reaktor atau sering
disebut dengan
digester.Selamaprosespemasakan,ligninyang
terdapatdalambahanbaku
bereaksidenganlarutankimia membentuksuatusenyawayangmudahdicuci.
Adanya kesamaansifat fisikdankimiadariselulosa danlignin,sebagianselulosa
ikut bereaksi jugasehinggadapat
menurunkan rendemenpulpyangdihasilkan.
Berdasarkanbahankimiayang
digunakanuntukpemasakan,pembuatan
pulp dengan proses kimiadapat dibedakan menjadi tigamacam,yaitu:
1.Proses
Sulfat(kraft)
Pada prosessulfat
menggunakan larutan pemasak
sodium hidroxide dan sodium sulfite.Sodium sulfitedihasilkandarireduksisulfatselamaproses
pembakaran,
denganreaksi
sebagai berikut:
Na2SO4+2C—›Na2S+2CO2
Sodium hidroxidedihasilkan dari
hidrolisis sodium sulfite di dalam air
dengan reaksi:
Na2S+H2O
—›NaOH+NaHS
NaHSdapatbereaksidenganligninmenghasilkanthioligninyang mudahlarut
dalamalkali,sehinggawaktupemasakanberlangsung
singkatdan temperatur diturunkan sekitar
160-170oC.Berdasarkan hasilpemasakan
menghasilkan
serat yang panjang,tetapiwarnadariseratyang dihasilkanjeleksehinggaprosessulfat
inidigunakanuntukmembuatkertas yangberkekuatantinggisepertikantong
semendankertasbungkus.NaHSberfungsisebagaibufferdanmengurangiefek
degradasi selulosaolehNaOH.
Prosessulfatmenggunakanalkaliaktifdansulfiditasyang
digunakansebagai
untukpemasak.Bahanbakuyang digunakanyaituhampirsemuajeniskayudan
nonkayubaikyang lunakmaupunyang keras.Pulpyang dihasilkan memiliki kelebihan yaitumempunyaikekuatanfisik yangtinggidanmudahdiputihkan (bleaching),tetapimenghasilkanwarna coklatsehinggapulpinidigunakanuntuk pembuatan
kertas semendan
kertas liner.
Padaprosesinibahankimiayang
digunakanberupaasamsulfit,kalium bisulfit,sulfurdioksidayangterdapatdalambentuklarutanCa(HSO3)2 dengan H2SO3berlebih. LarutanpemasakyangdigunakanSO2dan Ca(HSO3)2.
Reaksi
pembuatan larutan pemasak
adalah:
S+O2——›SO2
2SO2+H2O
+CaCO3——›Ca(HSO3)2+CO2
Padaprosespemasakan,ligninyang terdapatpada bahanbakuakanterikat pada
selulosa
danbereaksidenganlarutanCa(HSO3)2sehinggamembentuklignin sulfonat dengan reaksi sebagai
berikut:
Ca(HSO3)2——›Ca2++2HSO3-
Lignin +HSO3-——›SO2+Lignin-OH
Lignin-OH+HSO3-——›Lignin-SO3+H2O
Cairan pemasakyang
dikeluarkandisebut sebagaicairancoklat
atau cairan
merah.Pembersihanpada
pulpdilakukandenganmenggunakanaliranbolakbalik untukmenghilangkancairancoklatyangdihasilkandanmenghilangkanlignin
sertahemiselulosa.
3. Proses
Soda
(NaOH)
Prosesinibiasanyamenggunakanbahanbakuyang berasaldarilimbah
pertaniansepertikayulunak.Prosespemasakanyang dilakukanmenggunakan metodebasahyangmenggunakanlarutanNaOH.LarutanNaOHyang
digunakan sebesar 18-35% beratbahanbakukering. Semakintinggitemperatur pemasakan,
maka selulosayanghilangakanlebihbanyakdaripada lignin.Beberapa halyang
berpengaruh terhadap proses soda,yaitu:
1. Perbandingan cairan
pemasak
terhadap
bahan bakuyangdigunakan.
Kekurangan larutan pemasak
dapat menyebabkanpulpberwarnagelap dan
sukar diputihkanpadatahapbleaching.Namun,bahanpemasakyang
berlebihan dapat mengakibatkan
terjadinyadegradasi
serat-serat
selulosa sehinggadapat
menurunkan rendemen.
2. Waktu dan
temperaturpemasakan.
Waktupemasakanyangterlalulama,maka
selulosa
akanlarutdalam jumlahbesar,sedangkantemperaturyang tinggimengakibatkanjumlah
karbohidrat yang terdegradasi
lebih besar dibandingkan
lignin yang terlarut sehinggadapat menurunkan rendemen dankekentalan pulp.
4. Proses
Organosolv
Prinsip utama proses
ini melakukan fraksional biomassa menjadi komponenutama penyusunnya(selulosa,hemiselulosa,danlignin)tanpamerubah
danmerusaknyasehinggadapatdiolahlebihlanjutmenjadiprodukyang
dapat dipasarkan.
Prosesorganosolvinimenggunakanpelarutorganik sebagaibahan pemasak
seperti
etanol,metanol, asam asetat, dan
aseton
(Syafii,
1998).
Kelebihanprosesorganosolvdibandingkandenganproseskonvensionaladalah
sebagai
berikut:
1)Berdampak
kecilbagi
lingkungan, yaitu tidak
menimbulkan pencemaran
sepertigas-gas berbauyangdisebabkan oleh
belerang.
2)Cairan pemasak(pelarut
organik) bekas
dapat
digunakan kembali setelah
dimurnikan terlebih dahulu.
3)Produk sampingnyamempunyai nilai
jual seperti glukosa, pentosa,
serta
bahan
kimialain.
Tabel 2.1 Keuntungan dan Kerugian Proses-Proses Kimia
No
|
Proses
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
1.
|
Proses
Sulfat (kraft)
|
Menghasilkan sifat kekuatan pulp yang tinngi
|
Rendeman pulp rendah (45-50%)
|
Selektifitas delignifikasi tinggi mampu
menyisihkan 80% lignin dalam kayu
|
Warna pulp yang dihasilkan gelap
|
||
Pemulihan bahan kimia lebih sederhana dan ekonomis
|
Memerlukan proses leaching yang lebih efisien
|
||
Bahan baku bisa berasal dari kayu lunak
dan kayu keras
|
Dapat menimbulkan pencemaran seperti gas berbau yang disebabkan
oleh belerang.
|
||
2.
|
Proses Sulfit
|
Yield yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan proses
sulfat
|
Larutan pemasak yang menggunakan bahan dasar kation kalsium,
kalsium yang digunakan susah diambil sehingga menyebabkan kerak pada alat
pemasak.
|
|
|
Lebih mudah dioperasikan dan diputihkan
|
Proses ini membutuhkan biaya yang mahal sehingga jarang digunakan
lagi
|
3.
|
Proses Soda
|
Bahan pemasak lebih murah
|
Kekurangan larutan pemasak dapat
menyebakan pulp berwarna gelap dan sukar diputihkan, namun bajan pemasak yang
berlbihan dapat mengakibatkan degradasi serat serat selulosa sehingga
menurunkan rendemen
|
|
Waktu pemasakan terlalu lama, maka selulosa akan larut dalam
jumlah besar, sedangkan temperature yang tinggi mengakibatkan karbohidrat
yang terdegradasi lebih besar dibandingkan lignin yang terlarut sehingga
menurunkan rendemen dan kekuatan pulp.
|
||
4.
|
Proses Organosolv
|
Berdampak kecil bagi lingkungan, yaitu
tidak menimbulkan pemcemaran seperti gas gas berbau
|
Yield pulp yang dihasilkan
rendah (48-69%)
|
Cairan pemasak (pelarut organik) bekas
dapat digunakan kembali setelah dimurnikan terlebih dahulu.
|
|
2.2 PemilihanProses
Proses yang telah berkembang pesat
selama ini adalah proses alcell (Alcohol Celulose) yaitu proses pulping dengan
menggunakan bahan kimia pemasak alcohol, proeses acetocell (menggunakan asam
asetat), dan proses organocell (menggunakan methanol). Proese dengan pelarut
organic memungkinkan terjadinya pemisahan yang selektif dan recovery selulosa,
hemiselulosa dan lignin (sebagai produk-produk yang tidak berubah atau terdegradasi.
Metode
organosolv terdiri dari proses organosolv katalisa asam dan katalis basa.
Proses katalis asam dipermudah dengan adanya asam dalam pelarut, asam tersebut
dapat berasal dari kayu saat pemasakan atau ditambahkan sebelumnya didalam
pelarut organic pemasak. Penambahan asam dapat menurunkan temperature dan
tekanan operasi. Sehingga dikembangkan
proses lain yang lebih menguntungkan dengan pelarut asam asetat. Pelarut ini
mempunyai kelebihan diantaranya :
- Dapat menggunakan tekanan dan temperature rendah atau tinggi dan dapat dilakukan dengan atau tanpa katalis pada saat pengeoperasian.
- Delignifikasi yang baik untuk mempertahankan selulosa
- Ramah lingkungan, karena produk pulp lebih mudah diputihkan dengan ozon (karena adanya asam) dan prosesnya bebas belerang dan klorin.
Proses organosolv basa adalah
proses delignifikasi prganosolv pulping yang menggunakan larutan akuatik zat
organic yang ditambhakan NaOH dan Na2S sebagai pelarut. Senyawa ini
berfungsi memperbesar kelarutan lignin, karena basa ini dapat mengembangkan
struktur antar Kristal (Susanto, 1998).
Sama halnya seperti
yang lain, proses organosolv juga memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu :
Kelebihan Organosolv
- Menghasilkan produk samping yang
memiliki nilai jual
- Ramah ligkungan
Kekurangan Organosolv
- Yield pulp yang dihasilkan rendah
(48-69%)
2.3 Uraian Proses
2.3.1 PersiapanBahanBaku
1. Gudang PenyimpananBahanBaku
BahanbakuPelepah
Kelapa Sawitdiperolehdari perkebunan sawit di Aceh Tamiang dibawa ke lokasipabrikdengan menggunakantruk.Selanjutnyadisimpandidalamgudangbahanbaku.
Pelepah Kelapa Sawitterlebih dahulu untuk menghilangkankotoran dan tanahyang
menempel,
selajutnya
dilakukan
pengeringadengan
menggunakan
sinar matahari, setelah dilakukan
pengeringan
Pelepah Kelapa Sawit disimpan di dalamgudang penyimpanan.
2. Chipper
DarigudangpenyimpananPelepah
Kelapa Sawitdikirimke mesinpemotong (chipper)denganmenggunakanbeltconveyer. Pada
mesininidilakukan pemotongan Pelepah Kelapa Sawitdengan
ukuran ± 25 mm, setelah dilakukan pemotongan
chip-chipPelepah Kelapa Sawitdimasukkanke dalamhooperdenganmenggunakanbelt conveyer dan
bucketelevatoruntuk dilanjutkan keproses
pengolahan pulp.
2.3.2 ProsesPemasakan
1. Digester
Pelepah Kelapa Sawitdimasukkanke
dalamdigester untuk dimasak.Pemasakan pulpini
bertujuan untuk menghilangkan
ligninyang terkandungdalamampaschipPelepah
Kelapa Sawit.Cairanpemasak yangdigunakanadalah Asam Asetat(CH3COOH)
dan katalis HCL 0,5%. Perbandinganjumlahcairanpemasakdanampaspelepah kelapa sawityang dimasukkankedalam tangki digester adalah sebesar 10:1 dengan waktu pemasakan 120 menit dan padasuhuoperasi160oC.
2. Blow
Tank
Hasilpemasakandaridigester,selanjutnyapulpditampung didalamblow tankuntuk
menjagasuhupulp dan
menurunkan tekanan.
3. Washer
Pulpdancairanpemasakyang terdapatdiblowtankselanjutnya
dipompakan menujuwasher(W-101) untuk dilakukan pencucian (washing).Pencucianinidilakukanuntukmemisahkanseratdarikotoran-kotoranyang
terdiri darisenyawaorganik(lignin,pektin)dansisabahankimiapemasakyang
dapat larut
denganair.
Larutan terpisahkandisebut
dengan
Black Liquor. Proses
pencuciandilakukandenganmenggunakanairkondensatdengansuhu70,83oC,agarmendapatkanpencucianyang efisiendenganperbandingankebutuahanair
sebesar2lb/lbseratkering(Mc.Donald,1969).Alatyang
digunakanpada
pencucianiniadalahRotaryDrumVacumFilter.Cairanhitamyangdihasilkan
daripencucianiniselanjutnyaditampung kedalamtangkipenampungan, selanjutnyacairan
hitam dan lignin tersebut diolah
untuk dipisahkan.
4. Delignifikasi Oksigen
Buburpulpyang
berasaldaristockchestselajutnyadiprosespada
delignifikasi oksigenyang
bertujuan untuk menghilagkan lignin yang
masih
tersisa didalam bubur pulp.
proses delignifikasioksigen biasanya dilakukan
selama15
sampai 90 menit di bawah
tekanan7,9atmdan padasuhu
90-110°C.
5. WasherIV
Setelah
dilakukan pemutihan, buburpulp dipompakan
ke washerIV.WasherIVinibertujuanuntukmencucipulp,sehinggaklorinyang
masih bercampurdi dalam
buburpulp dapat
dipisahkan.
6. Stock Chest
Bubur pulpselajutnyadipompakan
kestockcheshuntuk dilakukan pengenceran kembali
dengan
menggunakanairproses.
7. CentryCleaner
Buburpulpyang
berasaladaristockchestdipompakankecentrycleaner.
Pemompaanbubur
pulpke centry cleanerinibertujuanuntukmenyeragamkan
ukuranbubur pulp. Padacentry
cleanerinimempunyaitiga
tahappengolahan, buburpulpyangtidak
sesuai
ditampungpadabakreject.
8. Head Box
Buburpulpyang
telahdiolahdicentrycleaner,selanjutnyadialirkan ke
headbox.Headboxinibertujuanuntukmengaturlajualir
buburpulpyangmasuk kedalamfoudriner.
9. Foudriner
Foudriner merupakantempat mencetak
atau
membentuk bubur pulp menjadi bentuk
lembaran.
10. Mesin Press
Setelah
membentuk lembaran,buburpulptersebut
dikempaatau diberi
tekanan padamesinpress.
Hal ini bertujuan untuk
mengurangi
kadar airyang terdapat pada
buburpulp,sehingga buburpulpmenjadilebihpadatsesuaidengan
ketebalanyangdiinginkan.
11. Dryer
Bubur pulpyang telah membentuk lembaran selanjutnya dikeringan
dengan menggunakan unitdryer. Pengeringan
ini bertujuan untukmengurangi kadarairyang masihtersisadidalampulpdenganbantuanpanasuap(steam),
sehinggaairyangtersisadi dalampulp hanyasebesar6%.
12. RollerUnit
Lembaranpulpyang telahdikeringkan,selanjutnyadigulung dengan
menggunakan mesin roller sehingga lembaran pulp
berbentuk
ball dan
selanjutnyadisimpan digudangpenyimpanan
sebagaistock.
13 MesinPengepakan
Setalah dilakukan penggulungan,gulunganpulptersebutsiap dilakukan pengepakan
untuk perindustrian lebih
lanjut.
No comments:
Post a Comment